Dengan tujuan memanfaatkan teknologi untuk kebaikan umat manusia, Samsung dan University of Texas bekerjasama membangun sebuah sistem yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan sebuah perangkat yang bisa dioperasikan dengan menggunakan pengendalian pikiran. Perangkat tersebut bisa diaktifkan dengan mengenakan perangkat yang dibuat seperti topi dan diisi dengan elektroda EEG. Perangkat tersebut nantinya akan dikendalikan menggunakan sebuah aplikasi yang membuat penggunanya memiliki kontrol penuh dengan menggunakan otak mereka.
Alat yang disebut di atas memang bukanlah sebuah inovasi terbaru, karena saat ini telah ada produk dari NeuroSky dan Emotiv Sistem yang juga menggunakan sinyal EEG yang sudah ada di pasaran lebih dulu. Sistem kerjanya pun juga mirip, yaitu untuk mengontrol sebuah perangkat touchscreen, namun hanya digunakan untuk bermain video game. Menurut berita yang dirlis oleh Phone Arena, Sabtu (20/04/2013), inovasi dari Samsung tersebut tentunya akan menguntungkan bagi mereka yang memiliki ketidakmampuan menggunakan jemarinya saat mengontrol perangkattouchscreen.
Bersama dengan Roozbeh Jafari, seorang asisten profesor teknik elektro di University of Texas, Samsung mengembangkan sistem yang memungkinkan pengguna untuk memilih kontak, aplikasi, dan memilih daftar lagu pada Samsung Galaxy Note 10.1. Sebelumnya para peneliti telah menemukan bahwa dengan memonitor pola aktivitas yang dkenali otak sambil menunjukkan pola visual berulang-ulang, seseorang bisa membuka sebuah aplikasi dan menentukan pilihan dengan berkonsentrasi saat melihat ikon di menu menggunakan frekuensi tertentu.
Harus diakui penelitian tersebut masih jauh dari kata selesai. Tingkat keberhasilannya pun saat ini antara 80% dan 95% dengan pilihan yang berubah setiap 5 detik. Namun, yang menarik bila teknologi tersebut telah disempurnakan. Mereka yang sebelumnya tidak bisa menggunakan perangkat touchscreen akan mendapatkan kesempatan menggunakan smartphone atau tablet nantinya.